Sangyum Kamala

This post is also available in: English

http://gomchendotcom.files.wordpress.com/2012/06/kamala-2.jpg?w=470&h=313

Hair growth increases when scalp viagra professional canada is massaged regularly with this oil. These type of exercises can help you gain better respitecaresa.org cialis without prescription erection. Drug addictionsMost of the narcotics respitecaresa.org levitra sale like opium, pot, heroin or smack cause damage to the blood vessels that lead to the penis. This medicine has to http://respitecaresa.org/respite-care-featured-in-san-antonio-express-news/editorialsagives21/ generic viagra online be used just once in 24 hours and you need to keep your computer and internet access on 24 hours a day. 10.

Sangyum Kamala terlahir di desa Pangi, daerah dekat Manali,  provinsi Himachal Prades di  India utara. Beliau memiliki  garis keturunan  yang memegang silsilah Dharma yang luar biasa. Ayahnya, Tulshuk Lingpa, terkenal sebagai  seorang Terton dari  aliran Nyingma. Beliau mengembara ke  daerah Sikkim dan menyebarkan ajaran-ajaran Buddha ke pelosok-pelosok Tibet, Nepal, Sikkim dan India dalam gayanya yang  konvensional namun karismatik. Ibunya, Phunsok Choedon, adalah seorang praktisi tekun dan juga seorang dakini yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk Dharma.Pada saat beliau wafat pada usia 83, tubuhnya tetap dalam keadaan bermeditasi selama 7 hari, dan sebuah pelangi yang melingkar muncul di langit di atas kamarnya.

Sangyum dibesarkan di lingkungan yang sangat erat dengan praktisi Dharma  dan lingkungan yang sarat dengan kepercayaan dan anugrah dari ajaran Vajrayana. Beliau pertama kali bertemu dengan guru utamanya,  H.H. Dudjom Rinpoche, bersama dengan Chatral Rinpoche di Simla pada usia 13 tahun.  Ayahnya juga seorang murid dari H.H. Dudjom Rinpoche dan kakeknya adalah Gyachok Lingpa, seorang Terton terkenal dan dokter dari Golok, Serta, yang juga seorang murid dari  Dudjom Lingpa. Pada usia 20, beliau menikah dengan Chatral Sangye Dorje, seorang guru Dzogchen terbesar pada jaman kita ini. Mereka kini telah menikah selama 50 tahun.

Sepanjang hidupnya, terutama setengah abad dihabiskan dengan Rinpoche, beliau  menerima  ajaran-ajaran Dharma dan transmisi,  terutama dari silsilah Dudjom Tersar dan juga dari silsilah Longchen Nyingtik.  Sangyum Rinpoche juga secara terus-menerus memberikan bantuan dan dukungan kepada para yogi dan yogini dari berbagai pelosok Nepal dan India, yang menjalani penyucian diri di bawah bimbingan Chatral Rinpoche. Sangyum Rinpoche  telah menunjukkan belas kasih yang mendalam dengan sederhana dan rendah hati baik secara material dan  spiritual. Beliau meneruskan contoh yang diberikan oleh Chatral Rinpoche dengan membebaskan mahkluk hidup setiap tahun di Calcutta dengan melepaskan jutaan ikan ke Sungai Gangga. Sangyum telah membangun banyak stupa, roda doa (prayer wheels), dan tempat atau obyek suci lainnya di India dan Nepal.

 

Comments are closed.